Sejarah Perkembangan Teknologi Komunikasi
by : Prety Tri Isyana Candra Dewi



 

Komunikasi adalah kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan sesamanya, diakui oleh hampir semua agama telah ada sejak masa Adam dan Hawa.

Sifat manusia untuk menyampaikan keinginannya dan untuk mengetahui hasrat orang lain, merupakan awal keterampilan manusia berkomunikasi secara otomatis melalui lambang-lambang isyarat, kemudian disusul dengan kemapuan untuk memberi arti setiap lambang-lambang itu dalam bentuk bahasa verbal.

Kapan manusia mulai mampu berkomunikasi dengan manusia lainnya, tidak ada data pasti yang dapat menerangkan tentang hal itu. Hanya saja diperkirakan bahwa kemampuan manusia untuk berkomunikasi dengan orang lain secara lisan adalah peristiwa yang berlangsung secara mendadak. Everett M. Rogers menilai peristiwa ini sebagai generasi pertama kecakapan manusia berkomunikasi sebelum mampu mengutarakan pikirannya secara tertulis.

Usaha-usaha untuk manusia berkomunikasi lebih jauh, terlihat dalam berbagai bentuk kehidupan mereka di masa lalu. Pendirian tempat-tempat pemukiman di daerah aliran sungai dan tepi pantai, diplih untuk memudahkan mereka dapat berkomunikasi dengan dunia luar menggunakan perahu, rakit, dan sampan. Pemukul gong di Romawi dan pembakar api yang mengepulkan asap di Cina adalah simbol-simbol komunikasi yang dilakukan oleh para serdadu di medan perang.

Dalam berkomunikasi, manusia menggunakan lebih banyak gerak-gerik, sikap tubuh dan mimik, tetapi perumusan pesan itu sendiri lebih dimungkinkan oleh adanya bahasa dan lambang-lambang yang dapat dipahami bersama.

Kemampuan untuk menggambar atau menuliskan lambang-lambang yang memiliki arti adalah sutau keunikan dari spesies manusia, dan ini menjadi salah satu perbedaan paling signifikan antara manusia dengan mahluk yang lain di bumi ini. Manusia sudah mulai menggambar dan melukis lambang-lambang di batu sejak tahun 35.000 SM, dan ilustrasi-ilustrasi serupa ini menjadi sebuah bagian penting dalam kehidupan manusia selama berabad-abad.

Perkembangan komunikasi antarmanusia tidak terlepas dari pengaruh naluri kemanusiaan itu sendiri. untuk bertahan hidup manusia membutuhkan manusia yang lainnya untuk saling membantu. Sementara pada tahapan saling memberikan bantuan inilah proses komunikasi akan sangat dibutuhkan.

Sejarah  Singkat Perkembangan Teknologi Komunikasi

 

Everett M Rogers menyebutkan bahwa perkembangan teknologi komunikasi

melalui empat era, yaitu :

a. era komunikasi tulisan (4000 SM – hingga kini)

b. era komunikasi cetak (1456 – hingga kini )

c. era telekomunikasi (1844 – hingga kini)

d. era komunikasi interaktif (1946 – hingga kini )

 

Namun bila merujuk pada perkembangan teknologi secara keseluruhan maka

perkembangan teknologi komunikasi  tersusun  melalui empat tahap seperti  dibawah ini :

a. Jaman pra-sejarah

b. Jaman transisi

c. Jaman revolusi industri dan pasca revolusi industri

d. Jaman modern

 

Perkembangan teknologi komunikasi pada jaman Pra-sejarah

 

Dalam perkembanagn teknologi komunikasi pada jaman Pra-sejarah ada empat tahapan

 

a.                   Tahap Memori Aiding Stge : ( >20.000 SM )

Pada tahap ini manusia masih bearda dalam tatanan jaman primitive. Mereka masih t inggal di gua-gua dengan menggantungkan hidup sepenuhnya dengan alam. Mereka belum mengenal sistem hidup bermasyarakat, dan belum mengenal cara bertani. Meraka berkomunikasi hanya sebatas dengan anggota kelompok mereka. Jadi boleh dikatakan komunikasi masih inter kelompok belum antar kelompok. komunikasinya mereka hanya sebatas menggunakan alat bantu yang ada pada tubuhnya, yang disampaikan melalui bahasa isyarat atau sering di disebut Body language. Mereka belum mengenal bahasa verbal, apalagi alat bantu lain dalam proses komunikasinya.

 

b.      Tahap Pictorial Era Periode

Pada tahapan ini  peradaban dan kebudayaan mereka selangkah lebih maju. Mereka beromunikasi tidak hanya sebatas anggota di dalam kelompoknya tetapi telah meluas  kepada kelompok yang lain. Walaupun sederhana mereka sudah mengenal sistem hidup bermasyarakat, bercocok tanam dan juga berburu binatang. Diperkirakan oleh para ahli, pada tahap ini mereka juga sudah mengenal bahasa verbal (walaupun juga masih serhana). Salah satu kemajuan lainnya yang dicapai peradaban masyarakat pada masa ini ialah dengan diciptakannya lambang-lambang visual sebagai alat bantu mereka didalam proses komunikasinya. Alat bantu visual tadi berupa gambargambar binatang yang peninggalannya banyak diketemukan di dinding-dinding gua misalnya : gua Lascaux (Dordogne,Perancis), gua Altamira, Arana (Spanyol), gua Addayra (Sissilia, Itali) dan lain sebagainya. Lukisan-lukisan tadi menurut analisa ahli arkeologi berasal dari jaman Palaeolitichum (20.000-10.000 SM).  Adanya lukisan-lukisan tadi maka diperkirakan sejak saat itu manusia telah mulai dapat memformulasikan pesan-pesan dengan menggunakan media bantu simbol Visual dengan kategori yang sederhana. (Gambar atau lukisan tadi disebut dengan Pictogram).

c.       Tahap Ideographic Stage

Dan pada tahap ini manusia selangkah lagi lebih maju. Pada phase ini manusia didalam sistem kemasyarakatannya mulai teratur, mengenal sistem bangunan, sistem pengairan pertanian dan juga sistem system komunikasi yang baik. Kalau pada tahap sebelumnya symbol visual digambarkan dalam bentuk binatang, pada tahap ini mereka telah dapat memformulasikan huruf-huruf sebagai lambang visualnya. Huruf-huruf sebagai lambang komunikasinya disebut dengan Huruf Ideogram, yakni satu bentuk huruf yang didalamnya mencakup pengertian satu  ide atau bisa disebut satu huruf bukan merupakan makna satu bunyi akan tetapi satu pengertian atau konsep. Contoh dari Ideogram ini adalah huruf Hyreogliph, yakni bentuk huruf dari mesir kuno yang dapat dikuak rahasianya (diterjemahkan / dibaca) oleh Champollion (ahli sejarah Prancis yang dibawa oleh ekspedisi Napoleon 1822). Sedangkan model huruf ideogram yang ada sampai saat ini adalah huruf Cina ). Perlu ditambahkan lagi juga bahwasannya pada tahap ini manusia sudah tinggi peradaban dan kebudayaannya karena disamping hal-hal tersebut diatas manusia juga sudah menggunakan bahasa lisan sebagai alat komunikasi primer secara sempurna.

d.      Phonetic Stage

Tahap ini ditandai dengan semakin sempurnanya alat bantu yang dipakai manusia dalam berkomunikasi. Karena pada tahap inilah manusia dapat menyusun abjad huruf seperti apa yang kita kenal saat ini. Abjad yang tersusun secara teratur saat ini berasal dari tulisan yang tidak berabjad secara teratur yang diketemukan Situs dipulau Kreta, pusat kebudayaan Minea kuno. Seorang sarjana archeologi Inggris, Sir Arthur Evons, menemukan peninggalan tulisan berbentuk baris dari tahun 1700-1550 SM. Tulisan tadi dibagi dalam bentuk A dan B. Dari bentuk Alpha dan Betha tadi maka seiring dengan kemajuan peradaban dan kebudayaan manusia muncullah apa yang kita kenal dengan istilah “Alphabet”. Yakni susunan symbol/tanda yang menggambarkan unsur-unsur suara pribadi seseorang manusia. Penggunaan abjad ini disempurnakan lagi pada masa Yunani mengalami kejayaan. Disamping diketemukan Alphabet, pada tahap ini manusia juga telah menemukan media sebagai cikal bakal media massa dalam proses komunikasi manusia. Media itu adalah bernama Acta Diurna, yang diperkenalkan oleh Yulius Caesar pada 100-44 SM. Acta Diurna adalah berupa papan tempel yang didalamnya ditempelkan informasiinformasi aktual yang perlu diketahui oleh masyarakat. Acta Diurna ditempatkan di Forum Romanum (yakni Alun-alun kota Roma) dengan maksud agar informasi tadi dapat dibaca oleh seluruh penduduk Roma. Media Acta Diurna yang artinya catatan harian ini dianggap sebagai cikal bakal surat kabar modern. Hal ini disebutkan unsureunsur yang ada pada Acta Diurna ini seperti unsur-unsur yang melekat pada surat kabar modern.

 

 

Perkembangan Tek. Kom Masa Transisi (1100 – 1750 )

Masa ini adalah masa antara runtuhnya kekeaisaran Romawi hingga ditemukannya mesin uap tahun 1750 (revolusi industri). Pada masa tersebut Eropa dikuasai bangsa Babar sehingga tidak ada catatan tentang perkembangan teknologi komunikasi. Hanya saja di Cina ditemukan bahwa tahun 1190 telah ditemukan tulisan-tulisan dalam bentuk buku. Setelah mengalami kemandegan akibat dijajah maka pada abad ke 14 muncul beberapa pabrik kertas di Eropa yang mengacu pada teknologi yang dimiliki bangsa China. Munculnya pabrik kertas muncul pula surat kabar yang ditulis dengan tulisan tangan seperti Strange News di Ingris, Gazetta di Itali, Nova di Perancis. Pada tahun 1440 seorang bangsa Jerman bernama Johannes Gutenberg menemukan mesin cetak yang menjadi tonggak berlakunya komunikasi menggunakan simbol-simbol tercetak. Tahun 1452 Gutenberg telah menggunakan plat metal untuk sistem mesincetaknya yang terdiri dari 42 baris.

 

Perkembangan Tek. Kom masa dan pasca revolusi industri (1750 – 1900 )

Pada masa ini toggak sejarah perkembangan teknologi komunikasi didahului dengan ditemukannya mesin uap oleh James watt. Pengunaannya pada tahun 1785 dalam industry menimbulkan massifikasi produksi yang memaksa pencarian raw material secara ekspansi ke luar Eropa. Melalui ekspansi ke luar Eropa tersebut menimbulkan kesadaran akan teknologi yang mampu mengatasi jarak ruang dan waktu. Teknologi yang pertama masa ini adalah dengan ditemukannya Mesin telegraf oleh Morse pada tahun 1832.

 

Perkembangan teknologi komunikasi jaman modern (1940 – sekarang )

Jaman modern merupakan jaman ketika komunikasi sudah mulai menyatukan manusia di berbagai belahan dunia tanpa terhalangi oleh jarak, ruang dan waktu. Era ini mulai muncul ketika tahun 1942 ditemukan komputer mainframe pertama di Philadelphia Amerika Serikat yang disebut sebagai ENIAC ( electronic numerical integrator and calculator ) Lompatan yang menakjubkan pada jaman ini adalah ditemukannya media yang disebut sebagai “multi media” yaitu perpaduan tiga teknologi utama yaitu telepon, komputer dan televisi atau dalam istilah lain disebut sebagai pertemuan 2 C yaitu computer and communication. Penemuan multi media ini membawa perubahan pada perilaku komunikasi yang dilakukan sehingga komunikan yang tadinya bersifat pasif menjadi bersifat aktif dengan dapat segera memberikan feedback terhadap informasi yang diterimanya tersebut. Munculah kemudian istilah interactive multi media yang menjadikan jaman modern ini sebagai masa komunikasi interaktif.

 

 

 

 

 

 

 



by: Muhammad Khairudin

 

Era Komunikasi Interaktif

Dimulai di tahun 1946 ketika computer main frame pertama ditemukan di Philadelphia, Amerika Serikat 

Paragraph.

by
ABDUL QOHAR M.A.M 


ERA KOMUNIKASI

Sejarah Komunikasi Cetak

 Lepas dari zaman tulisan salah satu penyempurnaan paling besar dari perkembangan komunikasi manusia adalah ditemukannya cetakan. Sebelum abad ke-15 orang-orang Eropa memproduksi buku-buku dengan menyiapkan manuskrip berupa Salinan yang di cetak dengan menggunakn tangan. Walaupun hal demikian merupakan perkembangan bagus dalam dalam dunia tulisan, proses tersebut tidak lepas dari kesalahan. Cetakan membawa perubahan fantasy. Ratusan bahkan ribuan buku tertentu dapat di produksi dengan cepat dan tepat.

Hal penting yang mengikuti perkembangan era cetak ini adalah penggunaan kertas sebagai bahan untuk merekam tulisan. Hal demiian sudah di mulai di dunia islam sepanjang abad ke 18 dengan kertas kulit (walaupun sebenarnya kertas sudah muncul di China). Lama kelamaan, system pemakaian tulisan di atas kertas atersebut tersebar ke umat Kristen eropa, khususnya ketika tentara Moors menduduki Spanyol.

Proses pembuatan catakan denag memakai sebuah tanda pada tanah liat merupakan yang tertua dalam proses cetak mencetak. Kemudian prose situ di lanjutkan dengan mencetak di dalam balokk ayu lunak, kemudian menggunkan tinta atau mencetak ke dalam kertas. Orang-orang China telah melakukan proses mencetak pada tahun 800 masehi. Satu penemuan penting yang di lakukan china adalah mereka telah berhasil mencetak sebuah buku pertam ayang berjudul Diamond Sutra.

Di Cina dan Jepang teknik percetakan sudah dimulai dari abad ke-8 itu baru memakai metode yang dikenal sebagai percetakan balok, yaitu balok kayu berukir yang bisa digunakan untuk mencetak satu halaman tunggal dari suatu teks khusus. Pada permulaan abad ke-15 orang Korea telah menciptakan satu bentuk yang dapat digerakkan dengan apa yang telah dijelaskan oleh ilmuwan Prancis Henry Jean Martin sebagai  suatu kemiripan yang hampir bersifat khayal dengan apa yang dibuat Guttenberg.

Awalnya guttenberg sendiri heran bahwa percobaannya bisa melipatgandakan jumlah cetakan. Akan tetapi dia khawatir penemuannya akan dianggap orang lain sebagai tiruan murah dari tulisan tangan. Kemudian dia melakukan proyek pertaman kali dengan mencetak Injil dan ternyata percobaannya sungguh luar biasa.

Praktik mencetak kemudian menyebar di seluruh Eropa melalui penyebaran para pencetak orang Jerman. Pada tahun 1500 saja percetakan telah dididirikan lebih dari 250 tempat di Eropa, 80 di Itali, 52 di Jerman dan 43 di Prancis.

Awal abad ke-16 baru saja dimulai. Mesin cetak Guttenberg telah mampu mencetak dan melipatgandakan cetakan yang dapat dipindah dan mampu mencetak ribuan salinan buku cetak diatas kertas. Mereka menerbitkannya kedalam bahasa Eropa dan bahasa lain.

Pada akhir abad ke-19 menjadi jelas munculnya beberapa media cetak seperti surat kabar, buku, dan majalah yang digunakan secara luas oleh masyarakat. Menurut ahli Sosiologi Amerika Charles Horton Cooley baru menyatakan ada beberapa faktor yang membuat media baru lebih efisien daripada proses-prose komunikasi pada masyarakat sebelumnya.

 Media baru tersebut lebih efektif sebagaimana yang dikatan sebagai:

      1.  Membawa perluasan gagasan dan perasaan

      2.  Mengatasi waktu

      3.  Mengatasi ruang

      4.  Jalan masuk ke kelas-kelas yang ada dalam masyarakat

      Penemun teknologi Gatenberg yang secara perlahan mulai terlihat meredup, revolusi teknologi komunikasi informasi yang sekarang ini mewabah di seluruh dunia, menghasilkan sebuah dunia baru yang instan dan berpotensi tidak terkontrol dalam komunikasi satu-per satu individu. Persoalan ini pun akhirnya menimbulkan berbagai pertanyaan yang langsung ke akar berbgai pemikiran, para orang pintar di berbagai Negeri ini mulai mempertanyakan siapa yang memiliki informasi?

      Masyarakat spesil mulai tergantikan dan berada pada posisi relokasi oleh munculnya sebuah masyarakat semu. Sebuah tata ekonomi internasional baru mulai menata diri disekitar apa yang disebut sebagai cyberspace dan menantang secara langsung otonomi Negara-Bangsa. Kalau kita kembali dan melihat kebelakang sejarah dunia, misalnya, dampak teknologi komunikai terhadap pelaksanaan pengembangan kekuasaan sejak penemuan teknologi percetakan, secara konsistan menunjukkan adanya tantangan langsung terhadap para pemimpin di Negara-Negara Barat untuk kebiasaan mereka. Sama halnya seperti ketika berbagai teknologi di temukan, selalu menghasilkan perubahan dalam strategi dan taktik peperangan.

     Revolusi yang paling cocok kembali lagi pada penemuan teknologi percetakan pada abad ke-15. Percetakan secara mekanikal saat itu di kutuk sebagai pengacau terhadap kekuasaan yang para penguasa alami saat itu. Ditemukannya teknologi percetakan, jelas telah membantu Martin Luther X. Memang betul pekerjaan Luther akan menjadi lebih sulit walaupun ada percetakan sekali pun. Kalau seandainya bukan karena tindakan seorang Paus serakah yang menjual kemewahan dan menjarah harta vantika. Dalam konteks dan kecenderungan seperti yang diuraikan, kita mencoba untuk memahami bagaimana perkembangan teknologi percetakan yang sekarang ini sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan revolusioner jaringan internet dan digitalisasi dibidang informasi dan komunikasi dengan munculnya berbagai jenis printer dipasaran.

       Kalau mengikuti logika perkembangan dan pertumbuhan ekonomi baru dengan teknologi komunikasi informasi sebagai penggerak utamanya, kita pun akan mengira kalau sebuah dunia nirkertas akan menjadi sebuah kenyataan di tengah gegap-gempitnya digitalisasi. Tetapi, dan ini yang aneh, ini tidak terjadi. Tidak ada apa namanya dunia nirkertas, dan bahkan kecenderungan yang muncul adalah digitalisasi menghasilkan lebih banyak kertas dan lebih banyak tinta.

       Pada saat Kompas berada di kantor Hewlett Packard Indonesia di kompleks pertokoan     Plaza Senayan beberapa saat lalu dan melihat sebuah printer Deskjet 1220C (Kompas sendiri  tidak memiliki kesempatan untuk mencoba produk ini karena terjadi product defect ketika pertama kali mengeluarkannya dari boks Deskjet 1220C) yang bisa dicetak di atas kertas ukuran A3 (ukuran 29,7 cm x 42 cm) dan menanyakan apa kegunaannya jenis printer seperti ini, salah satu salesman Hewlett Packard dengan seenaknya memberikan jawaban, Untuk proofing warna dan color matching.

     Menurut Kompas ini merupakan jawaban yang aneh. Ketika diteruskan dengan pernyataan adanya jaringan Internet dan komputerisasi di berbagai perusahaan (di biro iklan maupun percetakan), sehingga sebenarnya tingkatan pekerjaan untuk menyesuaikan warna dan mata rantai cetak mencetak bisa selesai dengan digitalisasi, sang salesman Hewlett Packard ini pun masih dengan seenaknya memberikan jawaban bahwa komposisi warna pada perangkat komputer PC ada yang RGB dan CMYK, sehingga diperlukan printer agar tidak terjadi perbedaan warna yang diinginkan, misalnya, kalau biro iklan ingin memasukkan iklan berwarna di Harian Kompas.

     Jawaban sang salesman Hewlett Packard ini menjadi sulit untuk diterima akal kalau kita mengikuti paradigma digitalisasi dan perkembangan pesat jaringan Internet. Paradigma ini mengisyaratkan bahwa adanya dimensi ruang dan waktu yang bisa dipangkas dan menyederhanakan pekerjaan secara menyeluruh, sekaligus dari sisi ekonomi terciptanya penghematan. Mengenai komposisi warna pada komputer PC antara RGB dan CMYK yang berbeda-beda, jelas terjadi karena memang yang tidak dipikirkan penjaja printer Hewlett Packard tadi adalah persoalan kalibrasi monitor komputer PC pada masing-masing client harus dilakukan.

       Dengan kalibrasi ini, maka warna biru 88%, merah 91%, maupun hijau 66% yang diinginkan oleh biro iklan ketika akan memasang iklan di media cetak yang dikirim melalui file digital dengan memanfaatkan jaringan Internet atau jaringan kerja metropolitan berkecepatan tinggi, akan diterima sesuai dengan permintaan pemesan pemasangan iklan di bagian percetakan media tersebut. Ini adalah esensi paling penting dari dunia digitalisasi dan inter-koneksi yang sekarang terus berkembang. Melalui kalibrasi, warna-warna tersebut akan tetap dibaca dan diterima sebagai biru 88%, merah 91%, dan hijau 66%, dan tidak mungkin berubah-ubah tidak menentu.